Translate

Tuesday, August 24, 2021

Tekanan dan Pesawat Sederhana

 

Tekanan dan Pesawat Sederhana



Perhatikan gambar di atas. Seorang gadis berdiri di atas papan kayu yang mempunyai ukuran panjang dan lebar tertentu. Di permukaan bawah papan banyak terdapat paku yang menempel pada dada seorang laki-laki yang terlentang di atas paku-paku yang tersembul dari papan lain. Permainan semacam itu tidak bisa sembarangan ditiru karena biasa dilakukan oleh orang-orang yang mempunyai keahlian khusus, misalnya ahli yoga. Gaya berat gadis yang bekerja pada permukaan papan seluas A, menimbulkan tekanan pada papan itu, tekanan tersebut diteruskan sama rata ke tiap-tiap ujung paku ke tubuh laki-laki tersebut, dan diteruskan pula ke paku-paku di bawah punggungnya, sampai akhirnya diteruskan ke lantai. Bila laki-laki tersebut tidak menderita luka apapun, dalam fisika hal semacam itu tidak terasa aneh karena efek tekanan secara langsung terlihat pada penampang paling ujung /bawah. Lihatlah pada gambar di sebelah kanannya, seorang siswa SMP Negeri 1 Cimahi kelas 8 sedang mencoba alat yang sama, sementara dengan tenang dan gembira temannya melihat sambil berdiskusi tentang salah satu besaran dalam fisika yang menjelaskan kejadian ini, yaitu tekanan. Tentu saja siswa ini tidak perlu harus menjadi ahli yoga.


Tekanan atau dalam bahasa Inggris pressure diartikan sebagai gaya tiap satuan luas penampang, sehingga dapat dituliskan dalam persamaan sebagai berikut.

p = F/A

 

dimana F singkatan force adalah gaya dalam satuan newton, A singkatan area adalah luas penampang dalam satuan m2 dan p adalah tekanan dalam satuan N/m2 atau pascal (dalam system SI, sedangkan dalam sistem CGS satuan tekanan adalah dyne/cm2). Dalam sistem statis satuan tekanan dinyatakan dalam Kgf/m2 atau gf/cm2.

Tekanan yang dihasilkan oleh gaya sebanding dengan besar gaya dan berbanding terbalik dengan luas daerah yang dikenai gaya. Dengan gaya yang sama akan menghasilkan tekanan yang lebih besar bila luas penampangnya kecil.

 

Tekanan Pada Zat Padat

            Tekanan pada zat padat adalah hasil bagi antara gaya tekan dengan luas bidang tempat gaya itu bekerja. Tekanan dinyatakan dalam satuan newton / m2 = N/m2 atau Pascal (Pa).


Rumus tekanan :

P = F / A         atau                 F = P.A

Keterangan :
                        F = gaya tekan, satuannya newton ( N )

                        A = luas bidang sentuh, satuannya : m2

                        P = tekanan, satuannya : N / m2 atau Pascal (Pa)

Besarnya tekanan sebanding dengan besarnya gaya dan berbanding terbalik dengan luas bidang tekannya. Ini berarti semakin besar gayanya semakin besar tekanannya, semakin luas bidang tekannya, semakin kecil tekanannya.

Misalnya itik dapat berjalan di atas tanah yang lembek, karena kaki itik berselaput. Kaki berselaput menyebabkan luas permukaan kaki itik lebih besar dibandingkan dengan kaki ayam, akibatnya tekanan yang diberikan itik lebih kecil.

Contoh Soal 1.

Perhatikan gambar berikut! Jika masing-masing balok mempunyai berat yang sama, yaitu 12 N, balok manakah yang memberikan tekanan lebih besar pada lantai?



 

 

 



Solusi :


Balok I


P=F/A


A = 30 cm x 10 cm = 300 cm² = 0,03 m²



P = 400 N/m²


Balok II


P=F/A


A = 20 cm x 10 cm = 200 cm² = 0,02 m²






P = 600 N/m²

Jadi, yang memberikan tekanan lebih besar pada lantai adalah Balok II, yaitu sebesar 600 N/m².



Kerjakan soal  di bawah ini serupa dengan soal 1. Dengan demikian kalian dapat menjelaskan mengapa ujung sebuah paku memberikan bekas lubang yang lebih dalam dibandingkan dengan bekas lubang yang diberikan sebutir kelereng pada plastisin jika dijatuhkan dari ketinggian yang sama. Demikian pula mengapa puluhan, bahkan ratusan paku di kursi tidak membahayakan kalau diduduki seorang siswa.


Tugas Individu :

Dua buah kubus masing-masing berbahan besi dan kayu berukuran sama mempunyai luas permukaan sebesar 40 cm²  diletakkan di atas lantai. Jika kubus I mempunyai berat  100 N dan kubus II mempunyai berat 80 N. Kubus manakah yang memberikan tekanan lebih besar pada lantai?

 

Tekanan Pada Zat Cair

            Tekanan Hidrostatis adalah  tekanan yang terjadi di bawah air. Tekanan ini terjadi karena adanya berat air yang membuat cairan tersebut mengeluarkan tekanan.


Perhatikan gambar botol berisi air di sebelah ini. Titik E mengalami tekanan hidrostatis yang paling besar sehingga menyebabkan lubang E memancarkan air lebih jauh dari lubang A sampai D, sedangkan lubang A mengalami tekanan hidrostatis yang paling kecil, sehingga memancarkan air lebih kecil dari lubang B sampai E.  Mengapa demikian? Gaya gravitasi menyebabkan zat cair dalam suatu wadah selalu tertarik ke bawah.  Makin tinggi zat cair dalam wadah, makin berat zat cair itu, sehingga makin besar pula tekanan zat cair pada dasar wadahnya. Sehingga semakin dalam, tekanan hidrostatisnya akan semakin besar.

Tekanan hidrostatis disebabkan oleh berat zat cair, sehingga :





Karena w = m.g dan m = ρ.v  = ρ.h.A , maka :








Dimana:

p = tekanan hidrostatis (N/m²)

ρ = massa jenis zat cair (kg/m²)

g = percepatan gravitasi (m/s²)

h = kedalaman zat cair (m)

 

Hukum Utama Hidrostatis :

” Tekanan hidrostatis di semua titik yang berada dalam satu bidang mendatar di dalam suatu zat cair sejenis yang berada dalam keadaan seimbang adalah sama besar”.

 

            Penerapan hukum utama hidrostatis adalah pada konstruksi bendungan, yaitu semakin ke bawah, bendungan dibuat semakin tebal/kuat karena untuk menahan tekanan yang semakin dalam semakin kuat.Perhatikan waduk Saguling di bawah ini.



















        Pernahkah Kamu melihat sebuah bola dipompa? Setelah bola menjadi cukup keras terlihat seluruh permukaan kulit bola menjadi sama keras. Hal itu menunjukkan udara di dalam bola menekan ke segala arah dengan sama kuatnya. Udara akan menghembus ke segala arah bila pompa ditekan

            Lakukan kegiatan berikut. Ambillah sebuah pompa pascal kemudian tariklah pengisap keluar sehingga pompa dalam keadaan terbuka. Isilah dengan air sampai penuh. Tekan pengisap perlahan-lahan. Apakah air memancar ? bagaimana kekuatan pancaran air pada seluruh bagian yang berlubang?.



                  

 


 Berdasarkan percobaan di atas, Blaise Pascal mengemukakan suatu hukum yang dikenal dengan Hukum Pascal, yaitu:


Tekanan yang diberikan pada zat cair dalam ruang tertutup diteruskan ke segala arah dengan sama besar.

 

Aplikasi Hukum Pascal

Alat-alat teknik yang bekerjanya berdasarkan hukum Pascal antara lain; dongkrak hidrolik, kempa/alat pengepres hidrolik, rem hidrolik, pompa hidrolik, alat pengangkat mobil di tempat-tempat cucian mobil atau di bengkel, dan berbagai alat yang lain.


Hukum Archimedes

Pernahkah Kamu melihat bak mandi yang penuh dengan air. Bayangkan ada seseorang bernama Archimedes tiba-tiba menceburkan dirinya ke dalam bak mandi yang penuh berisi air tersebut. Apa yang terjadi ? tentunya air dari bak mandi sebagian akan tumpah, dan bila Archimedes keluar dari bak mandi pasti permukaan air dalam bak tidak meluap seperti sediakala. Bayangkan Kamu sempat menampung luapan air tadi tanpa satu tetespun yang terlewat. Lalu timbanglah, maka berat air tersebut sama persis dengan berat badan Archimedes.


Hukum Archimedes berbunyi sebagai berikut.

Sebuah benda yang dicelupkan sebagian atau seluruhnya ke dalam zat cair akan mendapat gaya ke atas seberat zat cair yang didesak oleh benda itu.

Alat-alat yang bekerjanya berdasar hukum Archimedes antara lain; kapal selam, galangan kapal, kapal laut, jembatan ponton (jembatan diatas air terbuat dari papan-papan kayu di atas drum-drum yang dirangkai menjadi satu).

 

Bejana Berhubungan

            Bejana berhubungan adalah dua buah bejana atau lebih yang bagian bawahnya saling berhubungan. Teko, bak penampungan air, pipa U tukang bangunan, merupakan beberapa contoh bejana berhubungan.





Jika bejana berhubungan tersebut kedalamnya diisikan dengan zat cair yang sejenis dan dalam keadaan diam (tidak bergoyang), maka tinggi zat cair pada masing-masing bejana mempunyai ketinggian yang sama, atau dapat dikatakan zat cair terletak dalam satu bidang datar. Begitu pula saat posisi bejana diubah, misalnya salah satu ujungnya diganjal dengan sebuah benda sehingga posisi bejana berhubungan menjadi miring, ternyata zat cair di dalamnya juga masih terletak  pada satu bidang datar. Seperti gambar di bawah ini.

 

 

 

 

 

Hal tersebut sesuai dengan bunyi hukum bejana berhubungan yang menyatakan bahwa : Jika bejana-bejana berhubungan diisi dengan zat cair sejenis dan dalam keadaan diam, permukaan zat cair itu terletak pada satu bidang datar.

 Bagaimana ya jika zat cair tersebut diisi dengan zat cair yang tidak sejenis?

Pipa “U” merupakan salah satu bentuk bejana berhubungan. Apabila ke dalam pipa “U” tersebut kita isikan air dengan volume tertentu, kemudian dari salah satu kakinya, misal kaki kiri kita isikan minyak dengan volume tertentu, ternyata ketinggian air di kedua kaki bejana menjadi tidak sama. Minyak tidak bercampur dengan air, akibatnya minyak akan mendesak air  yang ada di kaki kiri bejana sehingga permukaan air di kaki kanan bejana menjadi naik.


Bagaimana pula jika bejana berhubungan itu terdapat pipa kapilernya? Apakah tinggi permukaan zat cair yang sejenis juga akan sama? Ternyata, jika dalam bejana berhubungan terdapat pipa kapiler (pipa dengan lubang yang sangat kecil), maka permukaan zat cair tingginya pada masing-masing bejana tidak sama.  Kenapa ya? Hemm, ternyata ini berkaitan dengan adhesi dan kohesi. Jika bejana berhubungan yang terdapat pipa kapiler diisi dengan zat cair yang membasahi dinding (misalnya air) maka permukaan zat cair pada pipa kapiler akan lebih  tinggi daripada pipa lain yang diameternya lebih besar. Tetapi, jika bejana  berhubungan diisi dengan zat cair yang tidak membasahi dinding (misalnya air raksa), maka tinggi permukaan zat cair pada pipa kapiler lebih rendah daripada pipa dengan diameter yang lebih besar.

 

Dari keterangan diatas dapat disimpulkan bahwa hukum bejana berhubungan tidak berlaku apabila :

1. Bejana berhubungan diisi dengan zat cair yang tidak sejenis.

2. Bejana berhubungan memiliki pipa kapiler.




Nah, sekarang tahu kan mengapa
tukang bangunan menggunakan selang yang berisi air untuk mengukur rata tinggi permukaan tembok pagar? Ketika selang itu ditarik di kedua sisinya membentuk huruf  “U” maka prinsip kerjanya sama dengan prinsip kerja bejana berhubungan, tinggi permukaan air dalam selang menunjukkan tinggi permukaan yang sama pula.


Lihat juga : pesawat sederhana           

 

 

            

 











Friday, August 20, 2021

Cerita Bersambung : deja vu 2

Jebakan Dunia


        Langit-langit rumah berwarna putih mulai memudar dari pandanganku. Tubuhku terbujur perih dibawah naungan kemilau lampu ruang tamu. Tak kuasa aku menahan pedih bahkan untuk berkeluh kesah sekalipun. Aku mulai pasrah. Aku hanya dapat bergumam tanpa pilu, sambil memandangi Bang Rino tanpa ekspresi wajah marah atau senang.


                " Baiklah,silahkan  abang ceritakan.." aku mulai membuka pembicaraan setibanya kami di rumah, kebetulan anak-anak entah dimana,kebetulan rumah sepi.

                " Cerita yang mana ?" pura -pura tidak mengerti si abang.

                " Konfirmasi aja..." selaku.

                " Oh, tentang Neng Yanthi.  Ngga ada apa-apa, kami hanya berteman saja." begitu yakin Bang Rino memberi kejelasan yang tidak jelas untukku.

                " Berteman saja, koq berdua-dua di hotel.."

                " Kami dihotel tidak berbuat yang aneh, hanya diskusi saja"

                " Diskusi 4 mata ya? " selaku lagi.

                " Yahh....begitulah, kan wajar-wajar saja. Tidak ada undang-undang Negara yang melarang kami untuk berdiskusi diruang tertutup seperti itu, lalu salah kami dimana?". Aku terpana mendengar penjelasannya, sangat logis bahkan masuk akal sekali, aku tak ingin deburan dasyat jantungku menghantam derasnya air dalam mata perihku. Aku tersenyum,senyum sinis.

              " Baiklah, kita memulai dari undang-undang Negaramu.."  sesuatu yang logis, harus diberi repulsion, agar mencapai keseimbangan, agar menjadi statis tidak ada gejolak.
    
             "Apa maksudmu? Sudahlah hal-hal begini...ini, ngga perlu dibicarakan lagi ", rupanya Bang Rino mulai gelagapan, pertanda genderang perang bakal dimulai.

                " Begini lho Bang...aku tahu, ada hadis yang mengatakan... istri yang paling baik ialah yang membahagiakan abang bila abang memandangku, yang mematuhi abang bila abang  menyuruhku, dan memelihara kehormatan diri dan harta abang bila abang tak ada, selama ini.. undang-undang agama bagian yang mana, yang aku langgar ? Heh, coba jelaskan, pelanggaran apa yang sudah aku libas, hah !? ",

             Mulai deh napsu amarahku mendaki bagian-bagian terjal ruang kosong kehidupan kami. Ya aku sebut kehidupan yang kosong, karena doa para terkasih dan para handai-tolan ketika kami ijab kabul menikah, ketika semua bermunajat dengan kata-kata indah...semoga Allah mengaruniakan berkah kepada kami (dalam hal-hal yang membahagiakan ),dan semoga Dia menganugerahkan berkah atas kami(dalam hal-hal yang tak menyenangkan), dan semoga Allah menghimpun kami berdua dalam kebaikan...akh, belum juga terwujud.

            " Sudah kukatakan, jangan membahas hal ini lagi! " teriak Bang Rino mulai galak.

            " Apakah abang berniat poligami ?! " cetusan pertanyaanku harus mengena.

            " Tidak juga ! "

            Pancinganku tidak mengena . Aku sadar, kata-kata poligami biasanya menjadi pembicaraan empuk yang menyenangkan untuk kaum lelaki, namun menjadi carut marut hidup para wanita yang enggan diganggu oleh perempuan lain. Sebetulnya aku memahami keengganan para wanita itu,kukira aku sedang mendalami proses itu, tapi entahlah. Bang Rino ternyata tidak berniat berpoligami. Padahal poligami dibolehkan oleh undang-undang, ya undang-undang agama sekalipun. Tapi masalahnya makin runyam, kalau aku sudah memergoki suamiku dengan perempuan lain yang bukan muhrimnya, berdua-duaan di kamar sebuah hotel. Mana mungkin mereka tidak berbuat. Maksudku berbuat tidak pantas.

            Dejavuku  telah kembali, Bang Rino tenggelam dalam jiwa durjanaku, kubongkar laci meja kerjanya disaat dia tak lagi disampingku, perjalanan dinasnya ke luar kota bagai memberi isyarat jiwa petualangku membongkar sebuah kasus viral seperti di televisi, di radio, bahkan di media sosial; kasus tentang perselingkuhan dalam rumah tangga.
            Astaghfirullah ! lacinya terkunci, kucoba mengotak-ngatik dengan beberapa kunci yang tergeletak di atas meja, kucoba satu kunci ternyata tidak cocok, kunci kedua kukoreh agak dalam ternyata belum berhasil juga,gundah hati menatap nanar rahasia yang terkunci, ada apa kiranya di dalam laci itu. Tanpa pikir panjang, kutorehkan ujung obeng diatas cover laci,dan..... kraaaaakk !!....berhasil, laci berhasil kubuka, barangkali ini sebuah keajaiban ,mungkin juga meja portable itu sudah tua hampir lapuk dimakan waktu. Agak keras berdegup jantungku, kubongkar semua serpihan-serpihan benda di dalam laci, ada daftar no HP, ada buku rekening tabungan di bank, ada catatan no telpon beberapa hotel, wah... ada foto si janda centil lagi berpose manis disebelah suamiku, Subhanalah degup jantungku semakin bergelora..ada juga foto Neng Yanthi bersama dua anak kembarnya sambil tersenyum manis. Juga ada beberapa kartu kredit kadaluarsa atas nama sebuah institusi yang kelak kartu inilah menjadi kunci pembuka sebagai bukti valid keretakan rumah tanggaku.             
        Hah ! begitu rumit. Menjalani hidup memang tak mudah, selalu saja datang berbagai ujian. Dan diantara ujian yang berat adalah ujian yang berkaitan dengan keluarga, aku sekarang berada dalam ketidak berdayaan, sumber masalah ada pada suamiku. Aku menjadi lemah, menatap Kitab Suci yang sedang tersenyum padaku. Ya, ku anggap Kitab itu tersenyum. Namun tidak seperti yang lampau, Kitab itu seolah tahu kesedihan hatiku, dia menatapku dengan senyum pilu. 
    
     Kubuka lembaran demi lembaran, hingga barisan tulisan indah tertangkap oleh mata basah ini.... 
      " Barang siapa yang menghendaki keuntungan di akherat akan Kami tambah keuntungan itu baginya. Dan barang siapa yang menghendaki keuntungan di dunia Kami berikan kepadanya sebagian dari keuntungan dunia dan tidak ada baginya suatu bagian pun di akherat ".
                 Tangisku terhenti, kuambil lembaran tisu tiga buah, kuhapus semua gundah gulanaku, kuhapus kedukaanku pada suami, lalu kuhapus kepedihanku atas perlakuan perempuan tak diuntung yang bernama Neng Yanthi, lalu kubangunkan kepercayaan ku pada sang Khalik...         
    "Barang siapa tujuan hidupnya adalah dunia, Sang Khalik akan mencerai-beraikan urusannya, menjadikan kefakiran di kedua pelupuk matanya, dan ia tidak mendapatkan dunia kecuali menurut ketentuan yang telah ditetapkan baginya...
    Barang siapa yang tujuan hidupnya adalah negeri akherat, Sang Khalik akan mengumpulkan urusannya, menjadi kekayaan di hatinya, dan dunia akan mendatanginya dalam keadaan hina." 
        Oh, indahnya rangkaian nasihat itu. Baiklah, aku tak peduli sejauh lintasan yang mereka tempuh untuk berlari dariku, aku tak peduli. Kubiarkan Bang Rino dan Neng Yanthi bersuka ria di atas kesenangan dunia. 
       Bang Rino yang dahulu kukenal sangat shaleh, juga memperhatikan kebutuhan aku dan tiga anak kami, sekarang sudah lain dan menjadi aneh. Sudah 3 bulan ia tidak  pulang ke rumah,memberi kabarpun hanya melalui message di facebook, dia mengatakan ada urusan riset yang harus diselesaikan bersama bossnya. Dia hanya memohon agar aku menjaga anak perempuan bungsu kami yang sedang sakit. Putri nama anakku, sudah lama mengidap sakit lupus, sakitnya sudah stadium lanjut, ia menderita sakit sejak duduk di kelas 6 sekolah dasar, Putri masih bertahan dengan sakitnya walau sudah menjalani sekolah hingga kelas 12 di SMA, rasa sakitnya tak pernah mengurangi keceriaan diri bahkan Putri cenderung sangat menutupi kesedihan yang dialaminya. Pernah suatu hari, ketika ia berlibur bersama ayahnya , Bang Rino suamiku, Putri memergoki ponsel ayahnya berisi foto-foto tak senonoh yang sempat dilihatnya. Bayangkan, betapa mendung kepedihan selalu dia hempaskan, lima tahun lamanya ia memendam kejadian itu tanpa pernah bercerita padaku. Hingga deja vu membongkar semuanya. Tiba-tiba ada suara telpon, suara telpon rumah berdering.

        "Hallo, selamat sore..." suara perempuan merdu mendayu menyapaku.
    
           " Ya..Assalamualaikum..dengan siapakah ini ? "

         " Waalaikumsalam, saya Eli ..bu, dari kantor cabang Bank SAT di Jakarta. " aku mulai was was, ada urusan apa sebuah Bank menelpon di senja magrib.

            "Begini bu...suami ibu adalah nasabah kami, nah kebetulan kartu kreditnya sudah jatuh tempo ", apa urusannya nih Bang Rino yang memiliki kartu sedangkan aku yang ditelpon, aku mulai bertambah was was.        

        " Mbak Eli, setahu saya Bapak Rino tidak mempunyai kartu kredit dari bank ini..masa iya sih,bapak ngga pernah bercerita kepada saya?",suara disebrang tiba-tiba agak mengencang

        " Bapak memegang kartu ini, bahkan terakhir tercatat bapak menggunakannya untuk membayar kamar hotel di Jogyakarta." kata perempuan bernama Eli itu.

        " Koq, saya ngga tahu ya? " jawaban sekenaku saja.

        " Iya, saya menginfokan ini, kebetulan saya teman Bapak ketika saya bekerja di cabang bank ,di kampus tempat bapak mengajar...",aku menghela napas agak tertahan menerima berita aneh ini.

        " Baiklah mbak...nanti saya konfirmasikan dulu dengan bapak ya..trimakasih infonya " jawaban sekenaku juga.

        " Trimakasih juga ibu, salam ya untuk bapak dari saya,karena saya sudah mengenal bapak sudah lama. Bapak orangnya baik sekali.."

        " Iya mbak, nanti saya sampaikan." kututup telpon ,rasa janggal menyeruak batinku. Aneh sekali. Amat terhenjak kulempar tubuhku pada kursi sofa butut di depan anak gadisku, Putri menatapku aneh.

        " Kunaon si mamah teh , koq uring-uringan gitu?" dia masih menatap ibunya, masih keheranan.

        " Putri...mamah ngga habis pikir, pihak bank menelpon mamah, katanya si papah mempunyai kartu kredit, dan sudah jatuh tempo pembayarannya, untuk apa ya uang segitu banyak sampai habis? " 


        " O, aku tahu..aku tahu, pemakaian uang itu "


        " Apa maksudmu Putri ?"
        

        " ya aku tahu, bahkan si papah sekarangpun ... sedang berfoya-foya dengan si tante centil yang aku lihat wajahnya di ponsel papah,aku juga mengetahuinya"

        "Hah !   Sungguhan Putri?!",dejavuku melayang jauh menuju ke sebuah tempat di ibukota negara tetangga, tepat satu hari sebelum  tahun baru masehi, tempat dimana Putri anakku memergoki beberapa foto syurr..pada handphone ayahnya, dan itu sudah berlangsung lama sekali, ya lumayan lama untuk ukuran Putri, sudah hampir lima tahun ia merahasiakan penemuannya itu, dengan keteguhannya Putri tidak menceritakannya kepada siapapun, walau kepada aku,ibunya.

        " Apa yang kau lihat itu Putri?"

        " Seorang tante muda, tanpa sehelai benang.." Putri menyeringai.

        Aku tercengang, kaget bukan kepalang.

        "... telanjang ???", 

        " Hi, hi, kenapa mah ?"

        " Mengapa kamu baru menceritakan ini,  mengapa ?"

        " ..emang enak melihat mamah uring-uringan..?"

        O, masya Allah, anakku ini, lima tahun rahasia ayahnya tidak dibuka.Betapa hebatnya Putri, menahan sesak yang tertanggungi olehku dalam kesendirian.  

        " Ingat ya mah, ini bukan cerita sinetron seperti di televisi, apapun kejadiannya,barangsiapa menutupi aib seseorang sewaktu di dunia, Allah akan menutup aibnya di dunia dan akhirat.", kuraih tubuh kurus Putri, kupeluk erat tak ingin melepaskannya.


        


        
 




       istirahat dulu...         

                

yang sering liat

Wijaya Kusumah itu...bermanfaat lho..

Coba cek lagi manfaat wijaya kusumah yang warnanya putih :  Bantu Menyembuhkan Luka Bunga wijaya kusuma diketahui mampu membantu proses peny...

yang sering nongol